IBRAHIM SANG PENDIDIK
Nabi Ibrahim merupakan manusia yang mampu menggunakan akal pikirannya dengan baik dan benar, itu terbukti ketika nabi Ibrahim hidup ditengah-tengah kaumnya yang masih menyembah kepada sesuatu (patung-patung) selain Allah SWT. Bahkan sang ayah nabi Ibrahim merupakan pembuat patung berhala pada waktu itu, meskipun demikian nabi Ibrahim tidak lantas mengikuti apa yang dilkakukan masyarakat pada waktu itu. Sehingga timbullah suatu pertanyaan yang besar didalam sanubari Nabi Ibrahim terhadap apa yang dilakukan masyarakat pada waktu itu untuk menyembah kepada tuhan-nya. Sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam firmannya Surat Al-An’am ayat 76-79:
76. Ketika malam Telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam."
77. Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, Pastilah Aku termasuk orang yang sesat."
78. Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, Ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, Sesungguhnya Aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.
79. Sesungguhnya Aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan Aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
Dari tiga ayat yang saya bacakan tadi maka nabi Ibrahim mencoba mencari cara untuk mendidik dan mengajarkan kepada masyarakat pada waktu itu, bahwa yang selama ini dilakukan masyarakatnya adalah salah dan tidak berdasar kepada yang diharapkan oleh sang kholiq. Diantara pendidikan yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim mampu menjawab pertanyaan yang selama ini menjadi kegalauan dihatinya supaya kaumnya mau berpikir tentang siapa yang menciptakan alam semesta beserta isinya.
1. Merupakan kebiasaan masyarakat Bangsa Arab, ketika datang hari raya besar setiap tahunnya semua penduduk dari setiap kota kecil maupun besar mereka pergi berburu untuk memperingatinya, namun sebelum mereka pergi terlebih dahulu menyiapkan makanan dan minuman yang lezat yang ditaruh didekat patung-patung yang telah menjadi sesembahan mereka. Ketika semuanya telah pergi berburu Nabi Ibrahim segera menghampiri patung-patung sesembahan mereka, pendidikan yang diberikan Ibrahim ketika menghancurkan semua patung-patung sesembahn mereka. Nabi mengalungkan sebuah kapak kepada salah satu patung brhala mereka, agar penduduk yang menyembah kepada patung berhala dapat berpikir, mana mungkin sebuah patung besar yang tidak bisa bicara, tidak bisa melihat dan tidak bisa bergerak mereka sebut sebagai tuhan maka dengan pendidikan seperti inilah yang dilakukan oleh nabi Ibrahim mampu merubah aqidah mereka.
2. Nabi Ibrahim sosok orang tua yang berhasil dalam membina keluarga bahkan mendidik anaknya Ismail dalam membina keluarga bahkan mendidik anaknya ismail as, menjadi manusia yang berakhlak mulia dan beraqidah lurus kepada Allah SWT. Hal ini terbukti ketika Nabi Ibrahim menerima wahyu dari Allah SWT yang melalui mimpi agar nabi Ibrahim menyembelih anaknya ismail as. Ketika hal itu disampaikan kepada nabi ismail as, Ismail pun memperkenankan si ayah untuk melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT melalui mimpinya.
Keberhasilan ibrahim dalam mendidik Ismail as merupakan sukses terbesar yang dilakukan oleh nabi Ibrahim sebagai seorang ayah terhadap anaknya yang patut dicontoh bagi kita semua agar senantiasa keturunan kita menjadi keturunan yang beraqidah dan berakhlak mulia.
3. Semoga umat selain umat islam mendapat hidayah dari Allah SWT. Bahwasanya kita percaya bahwa agama samawi merupakan yang benar melalui malaikat Jibril, untuk mengesahkan Allah SWT dan tiada Ilah selainnya sebagai pencipta semua tatanan kehidupan semesta alam beserta isinya, semua agama samawi percaya dan yakin bahwa akan diutusnya nabi terakhir sebagi penutup sekaligus penyempurna agama-agama samawi yangg telah ada, yang dilahirkan dari keturunan Nabi Ibrahim as akan tetapi ketika Nabi yang terakhir hadir dalam kehidupan mereka bahkan yang merisalahkannya adalah seorang Nabi juga, tetapi mereka juga mengingkarinya bahkan menyebut itu sihir.
Semoga kita dapat mencontoh serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dalam memurnikan aqidah saudara-saudara kita yang seiman dan seakidah. Serta dalam menjadi orang tua senantiasa menjadikan keturunannya beraqidah dan baerakhlak mulia.
Nabi Ibrahim merupakan manusia yang mampu menggunakan akal pikirannya dengan baik dan benar, itu terbukti ketika nabi Ibrahim hidup ditengah-tengah kaumnya yang masih menyembah kepada sesuatu (patung-patung) selain Allah SWT. Bahkan sang ayah nabi Ibrahim merupakan pembuat patung berhala pada waktu itu, meskipun demikian nabi Ibrahim tidak lantas mengikuti apa yang dilkakukan masyarakat pada waktu itu. Sehingga timbullah suatu pertanyaan yang besar didalam sanubari Nabi Ibrahim terhadap apa yang dilakukan masyarakat pada waktu itu untuk menyembah kepada tuhan-nya. Sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam firmannya Surat Al-An’am ayat 76-79:
76. Ketika malam Telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam."
77. Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, Pastilah Aku termasuk orang yang sesat."
78. Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, Ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, Sesungguhnya Aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.
79. Sesungguhnya Aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan Aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.
Dari tiga ayat yang saya bacakan tadi maka nabi Ibrahim mencoba mencari cara untuk mendidik dan mengajarkan kepada masyarakat pada waktu itu, bahwa yang selama ini dilakukan masyarakatnya adalah salah dan tidak berdasar kepada yang diharapkan oleh sang kholiq. Diantara pendidikan yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim mampu menjawab pertanyaan yang selama ini menjadi kegalauan dihatinya supaya kaumnya mau berpikir tentang siapa yang menciptakan alam semesta beserta isinya.
1. Merupakan kebiasaan masyarakat Bangsa Arab, ketika datang hari raya besar setiap tahunnya semua penduduk dari setiap kota kecil maupun besar mereka pergi berburu untuk memperingatinya, namun sebelum mereka pergi terlebih dahulu menyiapkan makanan dan minuman yang lezat yang ditaruh didekat patung-patung yang telah menjadi sesembahan mereka. Ketika semuanya telah pergi berburu Nabi Ibrahim segera menghampiri patung-patung sesembahan mereka, pendidikan yang diberikan Ibrahim ketika menghancurkan semua patung-patung sesembahn mereka. Nabi mengalungkan sebuah kapak kepada salah satu patung brhala mereka, agar penduduk yang menyembah kepada patung berhala dapat berpikir, mana mungkin sebuah patung besar yang tidak bisa bicara, tidak bisa melihat dan tidak bisa bergerak mereka sebut sebagai tuhan maka dengan pendidikan seperti inilah yang dilakukan oleh nabi Ibrahim mampu merubah aqidah mereka.
2. Nabi Ibrahim sosok orang tua yang berhasil dalam membina keluarga bahkan mendidik anaknya Ismail dalam membina keluarga bahkan mendidik anaknya ismail as, menjadi manusia yang berakhlak mulia dan beraqidah lurus kepada Allah SWT. Hal ini terbukti ketika Nabi Ibrahim menerima wahyu dari Allah SWT yang melalui mimpi agar nabi Ibrahim menyembelih anaknya ismail as. Ketika hal itu disampaikan kepada nabi ismail as, Ismail pun memperkenankan si ayah untuk melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT melalui mimpinya.
Keberhasilan ibrahim dalam mendidik Ismail as merupakan sukses terbesar yang dilakukan oleh nabi Ibrahim sebagai seorang ayah terhadap anaknya yang patut dicontoh bagi kita semua agar senantiasa keturunan kita menjadi keturunan yang beraqidah dan berakhlak mulia.
3. Semoga umat selain umat islam mendapat hidayah dari Allah SWT. Bahwasanya kita percaya bahwa agama samawi merupakan yang benar melalui malaikat Jibril, untuk mengesahkan Allah SWT dan tiada Ilah selainnya sebagai pencipta semua tatanan kehidupan semesta alam beserta isinya, semua agama samawi percaya dan yakin bahwa akan diutusnya nabi terakhir sebagi penutup sekaligus penyempurna agama-agama samawi yangg telah ada, yang dilahirkan dari keturunan Nabi Ibrahim as akan tetapi ketika Nabi yang terakhir hadir dalam kehidupan mereka bahkan yang merisalahkannya adalah seorang Nabi juga, tetapi mereka juga mengingkarinya bahkan menyebut itu sihir.
Semoga kita dapat mencontoh serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dalam memurnikan aqidah saudara-saudara kita yang seiman dan seakidah. Serta dalam menjadi orang tua senantiasa menjadikan keturunannya beraqidah dan baerakhlak mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar